Senin, 14 Juli 2014

PENDAHULUAN



A.        PROFIL USAHA
       Pada awal berdiri Ana Mandiri adalah suatu bentuk usaha mandiri yang bergerak di bidang pengepakan  dan pemasaran produk mainan  anak dengan harga eceran Rp  500,-.   Ana Mandiri berdiri sejak  tanggal 29 November 2010 dengan produk awal adalah balon ulang tahun, balon pasta (sebulan) dan kelereng yang dikemas terpisah masing-masing dalam sebuah hanger berisi 10 buah. Pada perkembangan selanjutnyanya kami  merancang sebuah hanger mainan dan aksesories  yang kami beri label nama serli  (serba limaratus) yang berisi  bermacam-macam item. Pertama kali satu hanger berisi 40 bj. Lalu naik menjadi 60, 80 hingga akhirnya menjadi berisi 100 sampai saat ini.  Disamping serli, ada juga serbu (serba seribu) dan sticker seribuan. Namun karena keterbatasan modal lalu dilakukan efisiensi anggaran dengan cara menghapus produk serbu untuk sementara dikarenakan produk serbu prosentase keuntungannya lebih kecil dibanding serli dan sticker. Dibuat pula produk buku mini sebagai tambahan item berharga serba limaratus berisi 30 bj. Saat ini Ana Mandiri telah terdaftar resmi sebagai sebuah perusahaan perorangan (PO Ana Mandiri) dengan SIUP dan TDP terlampir dan telah mempunyai 300 lebih pelanggan warung/ toko (selanjutnya kami sebut outlet) yang tersebar di kota Semarang, mempunyai 1 orang karyawan packing tetap dan 1 orang karyawan packing lepas.

B.         PELUANG USAHA
       Semarang memiliki lebih dari 10.000 warung / toko yang tersebar di 9 kecamatan.  Saat awal ANA MANDIRI  berdiri akhir tahun 2010 baru ada sekitar 5 kompetitor.  Sampai saat ini setelah lebih dari 3 tahun jumlah kompetitor telah meningkat kurang dari 20. Jumlah ini terbilang masih sedikit mengingat pangsa pasar yang masih sangat luas dan juga belum  ada kompetitor yang menggunakan manajemen modern. Dengan tenaga dan modal yang terbatas kami selaku pengelola Ana Mandiri  merasa sudah tidak sanggup lagi meningkatkan kemampuan dalam menggarap pangsa pasar secara efektif.  Sungguh sangat disayangkan bila peluang ini terbuang begitu saja.
      Satu-satunya cara untuk mengambil peluang ini adalah dengan cara merubah sistem pemasaran  Ana Mandiri dengan menggunakan manajemen modern yaitu dengan menggunakan strukktur organisasi kerja profesional. Dalam sistem
manajemen ini maka akan dibutuhkan beberapa orang sales yang dipimpin oleh
1
seorang manager dengan dibantu oleh tenaga administrasi dan tenaga produksi tetap yang cukup. Dengan adanya beberapa orang sales maka diharapkan nantinya jumlah outlet dapat meningkat dengan cepat sehingga dapat menutup peluang dari kompetitor lain untuk masuk ke warung / toko yang selama ini masih kosong belum tergarap.

C.        PERKIRAAN LABA
      Perkiraan tambahan modal yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha  adalah Rp 100 juta.  Ditambah modal awal yang sudah ada maka aset perusahaan di awal manajemen baru ini adalah 120 juta.  Dari perhitungan harga jual – harga beli + packing/plastik + ongkos packing                         diketahui rata-rata laba kotor adalah 40 % dari omzet.  Artinya apabila tercapai omzet penjualan sebesar  Rp 1.000.000,- , maka laba/keuntungan kotor yang didapat diluar biaya produksi adalah
     = 40%  x Rp 1000.000
     =  Rp 400.000,-
        Omzet optimal yang dapat dicapai seorang sales rata-rata dalam 1 hari kerja    
        adalah Rp 600.000,-   

       Adapun tenaga awal yang ingin kami rekrut adalah sbb :
-          1  orang manager                  gaji                                  Rp   5.000.000,- / bulan
-          5  orang sales  dengan gaji   @ Rp 1700.000    =      Rp   8.500.000,- / bulan
-          1 orang asisten manager                 gaji                      Rp    2.500.000,- / bulan
-          1 orang tenaga gudang        gaji                                  Rp    1.500.000,- / bulan
                                                                          _____________________________
                                                                           Total    =     Rp  17.500.000,- / bulan

Jumlah hari kerja 25 hari / bulan.
Lima (5) orang sales omzet  = 5 xRp 600.000 x 25  =  Rp 75.000.000,- / bulan
Laba kotor    =   0,4 x  75.000.000,-    =   Rp 30.000.000,- / bulan
Laba bersih  =   Rp 30.000.000,-    Rp 17.500.000,-
                       =   Rp 12.500.000,- / bulan
Jadi  perkiraan laba bersih perusahaan setelah sistem kerja manajemen baru   
terbentuk sempurna adalah :
                           Laba bersih perusahaan    =   Laba pemegang saham
                                                                          =  Rp 12.500.000,- /bulan


2
Dari tabel rencana kerja, dapat diketahui bahwa deviden baru bisa dibagi setelah   
bulan kelima. Hal ini disebabkan karena pemasaran menggunakan sistem konsinasi  
, yaitu barang dititipkan dulu ke warung / toko dan warung/ toko tersebut  hanya
akan membayar uang untuk jumlah yang laku terjual saja. Pembagian deviden
nantinya direncanakan bulanan mulai bulan kelima. Diperkirakan nilai deviden
yang dibagi nantinya sebesar Rp 5 juta dan diperkirakan pula akan mengalami
kenaikan terus menerus seiring dengan membaiknya kinerja perusahaan sampai
tercapainya target minimal omzet yaitu Rp 75.000.000,-/ bulan dalam jangka
waktu antara 18 – 24 bulan setelah dimulainya perubahan rencana kerja Ana
Mandiri dengan menggunakan sistem manajemen modern. Break even / titik
impas pun akan dapat dicapai pada saat tersebut yaitu antara 18 – 24 bulan.
                                                                                                                                       
                     Break Even/ Titik Impas  tercapai  antara  18 – 24 bulan

Selanjutnya dengan penambahan item produk dan dengan terus memperluas
pangsa pasar prosentase laba diyakini dapat terus meningkat karena pasar mainan
dan aksesories merupakan pasar yang tidak pernah mati selama masih terjadi
pertumbuhan penduduk !