RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
DENGAN DANA PUBLIK
Seperti telah disinggung sebelumnya,
bahwa penjualan mainan anak-anak, khususnya yang berharga 500 – 1000 rupiah
mempunyai pangsa pasar yang masih sangat luas dengan jumlah kompetitor yang
sedikit, sehingga masih banyak terdapat celah peluang usaha di warung-warung /
toko saat ini. Untuk mengantisipasi makin bertambahnya para kompetitor, kami
sebagai pengelola berinisiatif untuk mengembangkan PO. Ana Mandiri dengan
manajemen modern yang kami targetkan terealisasi secepat mungkin agar celah
peluang dan kesempatan yang ada pada saat ini dapat segera diambil.
A. PENAWARAN SAHAM
Dengan adanya peluang pasar yang
menjanjikan untuk mengelola wilayah Semarang yang sangat luas, maka kebutuhan
dana yang dianggarkanpun harus besar pula, namun saat ini tidak mungkin kami
tanggung sendiri, sehingga kami merencanakan untuk menawarkan peluang investasi
PO. Ana Mandiri kepada publik dalam bentuk saham. Setelah kami perhitungkan
secara matang, dana minimal yang dibutuhkan untuk mengelola usaha ini dengan
sistem manajemen modern adalah sekitar 120 juta, sementara aset berjalan PO.
Ana Mandiri saat ini adalah sekitar 20 juta, jadi masih ada kebutuhan dana
investasi tambahan sebesar 100 juta yang akan kami jual/ tawarkan kepada publik
dalam bentuk lembaran kertas saham. Satu lembar kertas saham nantinya akan
bernilai Rp 500.000,- sehingga jumlah kertas saham yang akan dijual adalah 240
lembar.
B. PENGERTIAN SAHAM
Sebelum kami berbicara lebih jauh lagi tentang penjualan saham ini, ada
baiknya kita bersepakat dulu tentang istilah-istilah dalam penjualan saham.
1. Saham
adalah kepemilikan bagian modal
yang memberi hak atas pembagian
deviden (hasil usaha) dan lain-lain
menurut besar kecilnya modal yang disetor.
2. Kertas saham adalah lembaran surat
berharga yang dikeluarkan oleh
perusahaan (dalam hal ini adalah PO. Ana
Mandiri) yang berfungsi untuk
mewakili nilai kepemilikan saham dari
pemegangnya. Lembaran kertas ini
nantinya bisa diperjualbelikan kembali
berdasarkan kesepakatan bersama
antara pemegang saham dan pembelinya dengan
diketahui oleh perusahaan
dengan harga yang variabel yaitu bisa
tetap, berkurang atau bertambah
tergantung kinerja perusahaan.
3. Penyandang dana investasi adalah seseorang yang bertindak sebagai penyandang
tergantung kinerja perusahaan.
3. Penyandang dana investasi adalah seseorang yang bertindak sebagai penyandang
seluruh kebutuhan dana perusahaan atau yang
membeli seluruh kertas saham
perusahaan untuk kemudian dia akan mengatur seluruh penjualan kertas saham itu
di lantai bursa dan dia pun akan menalangi dana pembelian saham yang akan
dijual kembali.
4. Pialang saham adalah seseorang yang bertindak sebagai perantara dari penyandang
dana investasi untuk menjual saham-saham yang dilepas di bursa efek.
perusahaan untuk kemudian dia akan mengatur seluruh penjualan kertas saham itu
di lantai bursa dan dia pun akan menalangi dana pembelian saham yang akan
dijual kembali.
4. Pialang saham adalah seseorang yang bertindak sebagai perantara dari penyandang
dana investasi untuk menjual saham-saham yang dilepas di bursa efek.
5.
Pengelola
dalam hal ini adalah pengelola PO. Ana
Mandiri yaitu pemilik
perusahaan perorangan PO Ana Mandiri yang memegang dan mengelola lisensi
nama Ana Mandiri sebagai sebuah perusahaan perorangan yang bergerak dibidang
produksi, distribusi dan pemasaran produk mainan dan aksesories dengan SIUP
nomor 517/1834/11.01/MIKRO/VI/2013 dan TDP nomor 11.01.5.47.2608 ,
namun setelah dilakukannya penandatanganan terhadap penjualan sahamnya, secara
otomatis seluruh aset kekayaan perusahaan akan terjual dan beralih ke pemegang
saham.
6. Deviden adalah keuntungan bersih dari perusahaan yang akan dibagi secara merata
kepada para pemegang saham.
7. Lantai bursa / Bursa efek adalah tempat untuk jual beli saham/ kertas saham
perusahaan.. Setelah kita sepakat tentang pengertian beberapa istilah dalam
penjualan kertas saham, maka dalam penjualan saham/ kertas saham
PO. Ana Mandiri nantinya tidak akan melalui bursa efek pemerintah, namun
langsung kami tujukan pada teman-teman yang berminat untuk melakukan investasi
pada PO. Ana Mandiri. Sekalipun tidak melalui bursa efek, kami sebagai pengelola
dapat menjamin bahwa perjanjian jual beli nantinya dapat sah secara hukum
pemerintahan maupun hukum syar’i.
perusahaan perorangan PO Ana Mandiri yang memegang dan mengelola lisensi
nama Ana Mandiri sebagai sebuah perusahaan perorangan yang bergerak dibidang
produksi, distribusi dan pemasaran produk mainan dan aksesories dengan SIUP
nomor 517/1834/11.01/MIKRO/VI/2013 dan TDP nomor 11.01.5.47.2608 ,
namun setelah dilakukannya penandatanganan terhadap penjualan sahamnya, secara
otomatis seluruh aset kekayaan perusahaan akan terjual dan beralih ke pemegang
saham.
6. Deviden adalah keuntungan bersih dari perusahaan yang akan dibagi secara merata
kepada para pemegang saham.
7. Lantai bursa / Bursa efek adalah tempat untuk jual beli saham/ kertas saham
perusahaan.. Setelah kita sepakat tentang pengertian beberapa istilah dalam
penjualan kertas saham, maka dalam penjualan saham/ kertas saham
PO. Ana Mandiri nantinya tidak akan melalui bursa efek pemerintah, namun
langsung kami tujukan pada teman-teman yang berminat untuk melakukan investasi
pada PO. Ana Mandiri. Sekalipun tidak melalui bursa efek, kami sebagai pengelola
dapat menjamin bahwa perjanjian jual beli nantinya dapat sah secara hukum
pemerintahan maupun hukum syar’i.
C. PEMBAGIAN DEVIDEN
Menurut
sistem pembagian deviden yang umum terjadi dalam transaksi saham di bursa efek,
deviden biasanya akan dibagi tahunan setelah akhir tahun pembukuan. Namun untuk
PO. Ana Mandiri berdasarkan target
rencana kerja, keuntungan Ana Mandiri sudah akan surplus pada bulan kelima
sehingga diharapkan sudah ada pembagian deviden.
Perkiraan deviden yang akan dibagi besarnya adalah seabagai berikut :
Bulan 0 – 4 —―—
taraf membangun distribusi warung/toko sebagai outlet
5 – 6 ―—―
pembagian deviden sebesar Rp
5.000.000,-
7 – 8
―—― pembagian deviden sebesar Rp 7.000.000,-
9 – 13 ―—―
pembagian deviden sebesar Rp 8.000.000,-
14 – 15 ―—―
pembagian deviden sebesar Rp
10.000.000,-
16 – 17 ―—―
pembagian deviden sebesar Rp
12.000.000,-
18 – 24 ―—―
pembagian deviden sebesar Rp
12.500.000,-
Keuntungan diperkirakan akan terus
mengalami kenaikan seiring dengan repeat order dari outlet-outlet baru yang sudah
dibuka sehingga diperkirakan besarnya deviden yang akan dibagi bisa lebih besar
dari Rp 12.500.000,-/ bulan nantinya.